19 Juni 2015

Uang Saku, Media Pendidikan Anak

Jumat 2 Ramadhan 1436 / 19 Juni 2015 12:00

SUDAH hal yang lumrah, apabila orang tua memberikan uang saku kepada anaknya ketika masuk ke sekolah, uang saku ini dimaksudkan untuk berbagai tujuan. Namun, sebagai orang tua kita mesti menimbang kembali apakah makna dan tujuan uang saku yang kita berikan kepada anak.

Uang saku bukanlah hadiah bagi anak karena budi pekertinya, dan larangan bukanlah sanksi akibat kesalahan yang dilakukannya. Uang saku pada dasarnya merupakan pendidikan etika yang memiliki tujuan tertentu, karena itu orang tua hendaknya mengajarkan kepada anaknya cara menggunakan uang dengan baik serta memberikan tanggung jawab kepadanya untuk menggunakan uang tersebut.

Jangan pernah berkata, “Kamu akan mendapat uang yang banyak jika kamu membantu ibu mencuci perabotan dapur,” atau “Kamu akan mendapatkan uang yang banyak jika kamu membantu ibu menyiram tanaman,” kepada anak kita.

Pendidikan semacam itu membentuk anak agar mengulurkan tangan untuk medapat imbalan. Sikap seperti ini harus ditolak. Jika dalam diri mereka ditanamkan kecintaan terhadap harta, itu berarti kita telah mencetak mereka menjadi penimbun yang kikir, sama seperti kita mengajarkan boros kepada anak kita.

Ajarkanlah kepada anak kita bahwa harta bukanlah segala-galanya dalam hidup. Karena banyak hal yang tidak dapat dibeli sepserti kemuliaan, kehormatan, kejujuran dan lain sebagainya. [ds/islampos]

Sumber: Cara Jitu Mendidik Anak Sholeh dan Unggul di Sekolah/Penulis: Hasan Syamsi Basya/Penerbit: Zikrul

(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

islampos mobile :

Redaktur: Sri Mulyati

View the original article here

Tidak ada komentar:

ARSIP BLOG